Jumat, 05 Oktober 2018

Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penelitian Eksakta

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BIDANG PENELITIAN EKSAKTA (PKM-PE) PENDANAAN DIKTI TAHUN 2018


Combination Of Noni Fruit Extract (Morinda citrifolia) And Cucumber Extract (Cucumis sativus) To Prevent Stroke By Controlling Hypertension

Hermilasari*, Hardyanty Subair*, La Ode Abdul Haris Hijriansyah*, Andi Alief Utama Armyn**, Irianto**

*Mahasiswa S1 Program Studi Fisioterapi Fakultas Keperawatan dan Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar – Indonesia
**Staf Pengajar Program Studi S1 Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan Staf Pengajar Program Studi  S1 Fisioterapi Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin, Makassar – Indonesia

ABSTRACT
Hypertension is one of the major causes of stroke. Stroke can be prevented by controlling hypertension. Noni and cucumber proved to have antihypertensive effect. Noni Fruit contains scopoletin and xeronin compounds that play a role in antihypertensives. While cucumbers contain Fisetin compounds and many contain potassium, magnesium and phosphorous that play a role in antihypertensives. This study aims to determine the effectiveness of noni fruit extract, cucumber extract, and a combination of noni fruit extract and cucumber extract to controlling hypertension. The research method used is pre-test and post-test matched control group. The 10 wistar rats were divided into 5 groups consisting of 3 treatment groups and 2 control groups. Group P1 was induced by using ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml + 6 ml noni fruit extract, group P2 induced by ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml + 6 ml cucumber extract, P3 group induced by using ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml Combination of noni fruit extract and 6 ml cucumber extract, group K (-) induced by ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml without extract, and group K (+) induced by using ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml + captopril 2.5 mg. The results showed that epinephrine can be used as a hypertensive inducer. Noni fruit extract, cucumber extract, and a combination of noni extract and extract as much as 6ml can provide antihypertensive effects.

Keywords: Stroke, hypertension, noni fruit extract, cucumber extract, combination extract

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fitokimia Universitas Hasanuddin, Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Universitas Muslim Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimental dengan metode pre-test and post-test matched control group.

Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan timbangan, spoit 1 ml, blood preassure analyzer (alat pengukur tekanan darah), gelas kimia, kandang hewan uji, timbangan hewan, batang pengaduk, aluminium foil, kertas penyaring, rotary evaporator, spatula lab, oven simplisia, cawan porselen, corong gelas, toples simplisia, buah mengkudu, buah mentimun, obat epinephrine, Air pro injeksi, captopril, aquades, dan ketamin.

Cara Kerja

Pembuatan Ekstrak 
Buah mengkudu dan buah mentimun dikeringkan dengan menggunakan oven simplisia dengan suhu 550C. Setelah kering simplisia kemudian dihaluskan. Setelah itu simplisia yang telah halus di maserasi dengan menggunakan etanol 70% sebanyak 1000 ml (1 liter) selama 5 hari. Setelah itu, disaring dengan menggunakan kertas saring sebanyak 2 kali. Kemudian pelarut yang mengandung zat aktif di uapkan dengan  menggunakan rotary evaporator sehingga dihasilkan ekstrak kental. Kemudian ekstrak kental dilarutkan dengan menggunakan aquades.

Pemilihan Dan Penyiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan adalah tikus galur wistar  yang berumur 2-3 bulan dengan bobot badan >150 gram. Tikus yang digunakan sebanyak 11 ekor dan dibagi kedalam 5 kelompok perlakuan. Satu kelompok kontrol (-) maupun (+) masing-masing sebanyak 2 ekor, dan tiga kelompok perlakuan ekstrak masing-masing kelompok terdiri dari 2 ekor tikus.

Perlakuan Terhadap Hewan Uji
Sebelum diberikan perlakuan, hewan uji tersebut diberikan konsumsi makanan standar dan air minum selama 4 minggu untuk memaksimalkan bobot badannya >150 gram. Setelah itu semua hewan dikelompokkan dan diinduksikan ketamin sebanyak 0,05 ml dan epinephrine sebanyak 0,2 ml selama 1 hari.
 Adapun perlakuan yang dilakukan terhadap hewan uji yang telah dibagi menjadi 4 kelompok adalah sebagai berikut;
P1 : diinduksi dengan menggunakan ketamin 0,05 ml + epinephrine 0,2 ml + ekstrak mengkudu 6 ml.
P2 : diinduksi dengan menggunakan ketamin 0,05 ml + epinephrine 0,2 ml + ekstrak mentimun 6 ml.
P3 : diinduksi dengan menggunakan ketamin 0,05 ml + epinephrine 0,2 ml Kombinasi ekstrak mengkudu dan ekstrak mentimun 6 ml.
K(-) : diinduksi dengan menggunakan ketamin 0,05 ml + epinephrine 0,2 ml  tanpa diberikan ekstrak. 
K(+) : diinduksi dengan menggunakan ketamin 0,05 ml + epinephrine 0,2 ml + captopril 2,5 mg
Pemberian Ketamin dan epinephrine bertujuan untuk membuat tikus wistar hipertensi dalam keadaan teranastesi sehingga akan memudahkan pengukuran tekanan darahnya. Setelah diinduksi ketamin dan epinephrine tekanan darah diukur dengan menggunakan blood preassure analyzer. Setelah itu diinduksi dengan ekstrak 30 menit kemudian dan diukur kembali tekanan darahnya.

Pemeriksaan Tekanan Darah Tikus
Pengukuran tekanan darah tikus dengan menggunakan alat blood preassure analyzer dengan tail cuff method. Alat ini dapat memperlihatkan hasil pengukuran tekanan darah melalui monitor alat.

Uji In Silico Senyawa Aktif
Uji in silico dapat digunakan untuk mengetahui interaksi antara suatu senyawa dengan molekul target, salah satunya reseptor. Interaksi senyawa dengan reseptor dapat divisualisasikan dengan metode komputasi dapat digunakan untuk mengetahui pharmacophore dari suatu senyawa. Proses penapisan secara virtual digunakan untuk membantu menemukan senyawa yang paling berpotensi untuk menjadi obat dalam hal ini senyawa yang terkandung dalam ekstrak mentimun maupun mengkudu.





La Ode Abdul Haris Hijriansyah
Fisioterapi Unhas
Awardee Beasiswa Unggulan kemendikbud RI dan Biro Perencanaan Kerja Sama Luar Negeri


Our Team




Fenomena Pemilu Kotak Kosong

Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan fenomena pemilu kotak kosong. Sejak 2017 fenomena ini sudah terjadi dan saat pemilu 2018 lalu juga terjadi hal demikian. Barikut ini merupakan ulasan mengenai hal tersebut dari saya sendiri yang notabenenya adalah orang awam yang menjadi penikmat dari aturan yang telah ada sebelumnya.


NAPAK TILAS KOTAK KOSONG

Indonesia merupakan negara yang memiliki latar belakang demokrasi yang secara konseptual bervariasi disetiap fase kepemimpinan. Hal tersebut menggambarkan bahwa Indonesia adalah salah  suatu negera yang selalu  menunjukkan progres pada demokrasinya. Sistem demokrasi di Indonesia dianalagikan seperti seekor kupu-kupu yang senantiasa bermetamorfosis, itulah Indonesia dengan sistem demokrasinya. Dari sekian banyak demokrasi yang pernah dianut oleh Indonesia,  hanya demokrasi pancasila yang dianggap sangat sesuai dengan jati diri bangsa indonesia. 

Berbicara tentang sebuah demokrasi, tentu sangat erat kaitannya dengan keberadaan seorang pemimpin. Karena sangat erat kaitannya, maka proses pemilihan seorang pemimpin disebut sebagai pesta demokrasi.
Baru-baru ini kita telah melaksanakan pesta demokrasi yang ditujukan untuk memilih kepala daerah secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk memobilisasi hal tersebut lahirlah sebuah Undang-undang yang mengatur tentang mekanisme Pilkada serentak. Aturan tersebut termaktub dalam UU No 8 Tahun 2015. Dengan adanya peraturan ini, maka akan lebih memudahkan akomodir dari Pilkada serentak. Namun pada UU No 8 Tahun 2015 ini belum memuat mekanisme tentang pasangan calon tunggal. 

Pada Pilkada tahun ini ada beberapa daerah yang memiliki calon tunggal. Fenomena calon tunggal ini, sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2015 dan 2017 lalu. Menurut saya, adanya calon tunggal di beberapa daerah menunjukkan bahwa masyarakat saat ini sudah mulai cerdas dalam berpolitik. Kenapa bisa terjadi fenomena calon tunggal ? saya berpikir, karena calon tunggal tersebut memiliki kekuatan otonom dalam masyarakat sehingga sangat dicintai oleh masyarakatnya. Calon seperti inilah yang akan berpotensi untuk menghasilkan sebuah pasangan calon tunggal disebuah daerah karena sangat menjunjung tinggi kebahagiaan rakyatnya. Pada dasarnya sebuah demokrasi haruslah mengedepankan kepentingan rakyatnya hal tersebut tertuang dalam makna demokrasi yang dicetuskan oleh Abraham Lincoln. Selain kekuatan otonom dalam masyarakat, elektabilitas pasangan calon juga dapat melatarbelakangi lahirnya sebuah pasangan calon tunggal.

Dengan tidak adanya aturan yang memuat tentang mekanisme calon tunggal pada UU No 8 Tahun 2015 menunjukkan cacatnya mekanisme Pilkada serentak. Terlepas dari lemahnya undang-undang yang mengatur tentang calon tunggal, pemerintah mengeluarkan aturan pelaksanaan pemilihan umum pada pasangan calon tunggal yakni dengan tetap melaksanakan pemilihan. Pemilihan tersebut dikenal dengan istilah Pemilu kotak kosong. Pada pemilihan ini pasangan calon tunggal akan disandingkan dengan kolom kosong. Calon tunggal dapat dikatakan menang jika memperoleh suara lebih dari 50%. Namun yang menjadi permasalahan adalah, bagaimanan jika calon tunggal dikalahkan oleh kolom kosong ? Nah Undang-undang menyatakan bahwa calon yang dikalahkan oleh kolom kosong diperbolehkan untuk mengikuti pemilu berikutnya yang dapat digelar 1 tahun berikutnya. Walaupun seperti itu tetap saja tidak menjawab pertanyaan saya diatas. Bagaimana pada pemilu berikutnya calon tunggal tetap kalah ?. Apakah daerah kita dilanda kekosongan ? ataukah daerah kita dipimpin oleh pemimpin bayangan ?. walaupun ini belumn pernah terjadi, akan lebih baik jika pemerintah membuat UU baru yang didalamnya mengatur tentang mekanisme Pilkada calon tunggal. Atau pemerintah membuat kebijakan jika kolom kosong menang dari pasangan calon tunggal, maka calon tunggal tersebut tidak berhak untuk mengikuti pemilu berikutnya. Dengan demikian akan terlahir calon-calon baru yang mungkin lebih dicintai dan memiliki elektabilitas dimata masyarakat. Keputusan tentu berada pada pemerintah. Tajuk ini hanya bertujuan untuk menyampaikan salah satu aspirasi masyarakat yang notabenenya sebagai subyek maupun obyek sasaran dari aturan yang telah dibuat. 


La Ode Abdul Haris Hijriansyah
Fisioterapi Unhas
Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI dan Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri

Ulasan Sederhana dalam Menyongsong Indonesia 2045 "Gold Generation"

Tahun  2045 Mendatang, Indonesia Genap Berusia 100 Tahun (1 Abad). Seyogyanya, Saat ini Indonesia Haruslah Siap Untuk Menghadapi Era Tersebut. Nah, Untuk Itu Saya Ingin Menyampaikan Aspirasi Saya Melalui Ulasan Dibawah ini Terkait Dengan Kiat-Kiat Yang Harus Dipersiapkan Indonesia Untuk Mempersiapkan Masa Itu Tiba


SEPAK TERJANG UNTUK MENYONGSONG THE GOLD GENERATION INDONESIA 2045

Generasi indonesia adalah generasi yang terbentuk dari kerja keras para pahlawan bangsa. Bentuk dari kerja keras itu melahirkan sebuah kemerdekaan yang membebaskan masyarakat Indonesia dari tangan para penjajah yang berusaha memecah belah bangsa dan mengekploitasi sumberdaya alam yang ada. Pada pembukaan UUD 1945, tertuang makna tentang harapan dan cita-cita bangsa Indonesia yang ditujukan untuk generasi muda saat ini dan generasi yang akan datang. Harapan dan cita-cita tersebut yakni kesejahteraan, pencerdasan, ketertiban yang didasarkan pada perdamaian. Harapan dan cita-cita bangsa berada dipundak para mahasiswa yang mempunyai peran sebagai Iron Stock dan agen perubahan untuk mencapai “Indonesia Emas 2045”. Pembangunan berkelanjutan merupakan Key of Poin untuk merealisasikan harapan dan cita-cita tersebut.

Langkah awal untuk mencapai “Indonesia Emas 2045” adalah dengan peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Bangsa yang berkualitas adalah bangsa yang masyarakatnya mempunyai intelektual yang tinggi dan akhlak yang mulia. Berdasarkan data dari UNICEF pada tahun 2016 ada sekitar 2,5 juta anak negeri yang tidak dapat melanjtukan pendidikannya. Mahasiswa yang merupakan penyambung lidah masyarakat sekaligus mempunyai fungsi rangkap sebagai calon generasi penerus bangsa dan agen perubahan harus lebih kritis dalam menyikapi hal tersebut. Pasalnya jika anak negeri tidak mengenyam pendidikan seperti data diatas, maka akan berdampak pada kemunduran bangsa. Orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan hanya akan menjadi sampah masyarakat dan akan mengurangi daya saing sumberdaya manusia ditingkat global. Salah satu syarat sebuah bangsa dikatakan maju jika banyak populasi sumberdaya manusia dapat bersaing ditingkat global. Menurut konstitusi amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat 4, pemerintah wajib untuk mengalokasikan biaya pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD agar masyarakat dapat merasakan pendidikan. Anggaran tersebut digunakan untuk proses pendidikan nasional. Tidak akan mungkin Indonesia akan mencapai masa keemasannya ditahun 2045 jika belum dilakukan pembangunan dibidang pendidikan secara berkelanjutan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu langkah awal untuk mewujudkan generasi “Indonesia Emas 2045”.

Langkah kedua untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045” adalah dengan perbaikan dibidang ekonomi. Tingkat ekonomi masyarakat merupakan faktor yang paling penting untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat. Pembangunan-pembangunan yang dilakukan tidak terlepas dari masalah perekonomian. Perekonomian diibaratkan sebagai otak dari sebuah kesejahteraan masyarakat. Jika otak berhenti melakukan aktivitasnya maka akan terjadi kematian, sama halnya dengan sebuah perekonomian. Jika perekonomian sebuah negara tidak dijalankan, maka akan menyebabkan kemelaratan bagi penduduk suatu bangsa yang pastinya akan menyebakan kemunduran bangsa. Ekonomi dan pembangunan pendidikan berkelanjutan sangat erat kaitannya. Pembangunan pendidikan berkelanjutan dapat tercapai jika anggaran yang disediakan juga mencukupi. Mahasiswa sebagai calon generasi penerus mulai dari sekarang harus berpikir kritis untuk mendapatkan solusi yang bersifat solutif terkait dengan permasalahan yang dihadapi saat ini. Di Indonesia, pemerataan pembangunan dibidang ekonomi belum sepenuhnya terealisasikan. Oleh karena itu, pembangunan perekonomian berkelanjutan dan pemerataan harus terus dilakukan agar dapat terwujud generasi “Indonesia Emas 2045”.

Langkah ketiga untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045” adalah perbaikan dan pembaharuan dibidang sains dan teknologi. Saat ini dunia sudah berada dalam genggaman karena kemajuan ilmu sains dan teknologi. Informasi-informasi dari berbagai aspek diseluruh dunia sudah sangat mudah untuk diperoleh melalui teknologi. Teknologi merupakan salah satu tolak ukur dari kemajuan suatu bangsa. Saat ini Indonesia masih tertinggal jauh dibidang sains dan teknologi. Salah satu faktor yang menjadi penyebab lambatnya perkembangan dibidang teknologi adalah anggaran yang diberikan oleh negara untuk teknologi. Jika kita bercermin dengan beberapa negara seperti Amerika, Jepang, Korea dan Singapura, anggaran yang disediakan oleh negara untuk pembangunan dibidang teknologi sangat bsar jika dibandingkan dengan Indonesia. Pendidikan, sains dan teknologi sangat erat hubungannya. Pendidikan merupakan cerminan dari sains dan teknologi. Untuk meningkatkan daya saing ditingkat global perlu adanya peningkatan level pembangunan dibidang sains dan teknologi. Saat ini telah ada suatu program untuk menyalurkan ide-ide kreatif mahasiswa dalam kemajuan ilmu sains dan teknologi. Program tersebut adalah pekan ilmiah mahasiswa nasional (PIMNAS). Program ini sangat baik untuk diterapkan dan dilanjutkan karena melalui program ini mahasiswa dapat turut serta berkontribusi dalam memajukan ilmu sains dan teknologi sebagai langkah awal. Untuk menjadi mahasiswa yang mampu bersaing ditingkat global, haruslah mampu untuk melakukan suatu penelitian, mempublikasikan dan mematenkan hasil temuannya agar tidak diklaim oleh pihak lain. Dengan adanya perbaikan, pembaharuan serta peningkatan ilmu sains dan teknologi, generasi “Indonesia Emas 2045” dapat diwujudkan. 

Langkah keempat untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045” adalah penanaman nilai-nilai sosial budaya. Degradasi terhadap nilai-nilai budaya saat ini sangat perlu perhatian khusus. Pasalnya, satu demi satu budaya Indonesia terus terkikis oleh kemajuan zaman. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Hal tersebut tertuang dalam Bhineka Tunggal Ika. Untuk memerangi degradasi terhadap nilai-nilai budaya tersebut sangat dibutuhkan langkah yang panjang nan jitu. Langkah tersebut adalah program penanaman nilai-nilai sosial budaya sejak dini. Sosial budaya merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam ranah kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya, negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam budaya dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kearifan lokal sehingga kehidupan sosialnya turut berpengaruh. Budaya yang beragam merupakan suatu bentuk identitas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain. Sosial budaya sangat mempengaruhi cara pandang seseorang dalam menghadapi segala situasi. Penanaman moral terkait dengan sosial budaya dapat menjadi faktor penunjang untuk kemajuan suatu bangsa. Penanaman moral ini bertujuan untuk menemukan jati diri bangsa karena mengingat perjuangan para leluhur bangsa berasal dari berbagai macam latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda. Saat ini nilai-nilai budaya bangsa sudah banyak yang luntur seiring dengan kemajuan teknologi. Jika terus seperti ini, maka Indonesia bisa saja kehilangan identitasnya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal ditahun yang akan datang nanti. Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan penanaman nilai cinta akan kearifan lokal sosial budaya sejak dini. Dan diharapkan dapat terealisasi kedalam kehidupan sehari-hari agar dapat terwujud generasi yang berkarakter di tahun 2045 .

Langkah kelima untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045” adalah dengan meningkatkan pembangunan pusat layanan kesehatan dan rehabilitasi. Kesehatan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam kesejahteraan masyarakat. Karena terlalu penting, kesehatan disebut sebagai investasi untuk mendorong suatu perekonomian. Pada hakikatnya kesehatan adalah faktor utama yang menunjang kegiatan sehari-hari. Kesehatan sangat erat kaitannya dengan kelahiran dan kematian. Di Indonesia umumnya untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang baik sangat didukung oleh kondisi finansial seseorang. Dan inilah yang menjadi permasalahan yang perlu dicari solusinya. Walaupun saat ini telah diterbitkan sebuah kartu Indonesia sehat atau sejenisnya, masih ada saja masyarakat yang belum mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik. Selain itu juga, pemerataan fasilitas kesehatan di daerah tertentu masih belum tersalurkan secara merata. Masih banyak layanan kesehatan yang masih belum mempunyai fasilitas yang lengkap sehingga mempersulit tenaga kesehatan untuk melakukan suatu tindakan kesehatan. Masalah lain yang tidak kalah penting adalah banyaknya lulusan institusi kesehatan yang terkonvergensi (terpusat) pada daerah tertentu. Ini menjadi perhatian penting bagi mahasiswa terkhusus mahasiswa kesehatan. Dalam tri dharma perguruan tinggi, ada key of poin yang harus dilaksanakan ketika lulus yaitu pengabdian terhadap masyarakat. Poin ini jika direalisasikan dengan segenap hati dan melihat kondisi kesehatanmasyarakat saat ini pasti akan menimbulkan gejolak emosional. Hal tersebut memang sangat sulit untuk diterapkan karena sifat alamiah manusia adalah matrealistis. Namun jika tenaga kesehatan melepaskan sifat tersebut, maka akan muncul naluri sesungguhnya sebagai seorang tenaga kesehatan yang notabennya sebagai dewa penolong. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pelayanan kesehatan yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai, pemerataan tenaga kesehatan, serta kesadaran tenaga medis agar dapat terwujud “Indonesia Emas 2045”. 
Dengan demikian untuk mencapai generasi “Indonesia Emas 2045” ada beberapa aspek yang harus dikembangkan yakni : pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, sains dan teknologi serta kesehatan. Harapan saya semoga aspek tersebut dapat terealisasikan secara maksimal dan merata demi tercapainya generasi “Indonesia Emas 2045”. 

“Dari kita, oleh kita, dan untuk kita menuju The Golden Generation 2045”


La Ode Abdul Haris Hijriansyah
Fisoterapi Unhas
Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI dan Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri

KAPILER : Kolaborasi Peningkatan Sign Language Learning (Bahasa Isyarat) pada Siswa SD Laniang dan Siswa Penyandang Disabilitas Tuna Rungu SLB Laniang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) PENDANAAN DIKTI TAHUN 2018



Our Team
Universitas Hasanuddin

KAPILER : KOLABORASI PENINGKATAN SIGN LANGUAGE LEARNING ( BAHASA ISYARAT ) PADA SISWA SD LANIANG DAN SISWA PENYANDANG DISABILITAS TUNA RUNGU SLB LANIANG

1)Achamd Nursyamsir,2) La Ode Abdul Haris Hijriansyah,3) Nurul Fauziah Arifin,4) Abdul Rahman,5) Ukhwani Ramadhani
1)Program studi Pendidikan Dokter, ,2,3) Program studi Fisioterapi, 4) Program studi Kimia, 5) Program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10,Tamalanrea Indah, Kota Makassar
1)anchymacheda7@gmail.com,2) harishijriansyah@gmail.com,3) nurulfauziaharifin27@gmail.com,4) rahmans0611@gmail.com,5) ukhwaniramadani@gmail.com

ABSTRAK
Penyandang disabilitas adalah kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan yang dapat menghambat partisipasi dan peran serta mereka dalam kehidupan bermasyarakat.Salah satu kategori disabilitas adalah tuna rungu yang mengalami hambatan dalam kemampuan berbahasanya.Salah satu cara dalam menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya yakni melalui bahasa isyarat.Tujuan Pengabdian ini untuk membuat program pendampingan yang membantu komunikasi antara anak dengan tuna rungu dengan anak sebayanya melalui program pembinaan bahasa isyarat bagi siswa tingkat sekolah dasar. Metode yang dilakukan dengan pengajaran secara langsung kegiatan yang terdiri atas pre test, follow me, bergaya bersama., nobar, post test dan pementasan seni.Hasil menunjukan Dengan adanya program ini, para siswa tidak lagi merasakan jarak antara siswa SD dengan siswa penyandang disabilitas tuna rungu  SLB Laniang, Pengetahuan mereka tentang bahasa isyarat semakin hari semakin meningkat dan setiap pendampingan selalu menyimak dan memahami materi pembelajaran yang diberikan dibuktikan dengan perbandingan hasil pre test dan post test mereka. Untuk keberlanjutan program ini, tim Kapiler menerbitkan sebuah handbook berjudul “Beginner’s Guidance For Sign Language” agar siswa setiap saat dapat mempelajari bahasa isyarat sehingga putusnya komunikasi antara anak tanpa disabilitas tuna rungu dan anak dengan disabilitas tuna rungu dapat teratasi dan keefektifan belajar dapat berjalan kembali.

Kata Kunci: Disabilitas, Tuna rungu, Bahasa Isyarat 

SIGN LANGUAGE LEARNING ENHANCEMENT COLLABORATION FOR STUDENT IN LANIANG ELEMENTARY SCHOOL AND STUDENT WITH DEAF DISABILITY IN LANIANG SPECIAL SCHOOL FOR DISABLED

ABSTRACT
People with disabilities are the group of people that have impairment that can detain the participation and the roles of them in the social life. One of the category of disabilities is hearing impairment or deaf disabilities that have detention in their language proficiency. One way to adapt with environment around them is through sign language. The purpose of this dedication is to make accompaniment program that can help the communication between children with hearing impairment with children with the same age through sign language accompaniment program for elementary school students. The method which is used is direct teaching that consist of pretest, follow me, bergaya bersama, nobar (nonton bareng), post test and art performance. The result shows that with this program, the students with no hearing impairment are no longer feeling the distance with the students with hearing impairment from Laniang Special School for Disabled, their knowledge about sign language is increasing day after day and in each accompaniment they are always listening and understanding the materials that have been taught which is proved by the results of their pretest and post test. For the continuity of this program, Kapiler team will publish a handbook with title “Beginner’s Guidance for Sign Language” so the students can learn sign language every time to resolved the lack communication between the students with no hearing impairment and the students with hearing impairment  and the learning effectiveness can be going well.

Keywords: Disability, Deaf Disability, Sign Language






KAPILER
 (PROGRAM PENDAMPINGAN UNTUK ANAK PENYANDANG DISABILITAS TUNA RUNGU) TELAH MENDAPATKAN DANA HIBAH DARI DIKTI TAHUN 2018 DALAM RANGKA KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M)

Kegiatan ini telah menghasilkan buku ber-ISBN Sebagai salah satu bentuk luaran dari program pendampingan tersebut. Program ini merupakan suatu bentuk realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
"Pengabdian Kepada Masyarakat"



La Ode Abdul Haris Hijriansyah
Fisioterapi Unhas
Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI dan Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri

Top 11 Lomba Essai Pemuda Tingkat Nasional Oleh Studec International dan Korea Exchange

La ode Abdul Haris Hijriansyah
Peranku Untuk Indonesia
Top 11 Lomba Essai Pemuda Tingkat  Nasional
Studec International dan Korea Exchange

Save Mother and Child  Dengan Pemberdayaan Mama Biang
Di Suku Nuaulu, Maluku Tengah

Kesehatan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam kesejahteraan masyarakat. Karena terlalu penting, kesehatan disebut sebagai investasi untuk mendorong suatu perekonomian. Jika ditanya tentang peran, saya sebagai seorang mahasiswa kesehatan perlu menuangkan pemikiran terkait dengan masalah yang saya anggap urgent untuk dibahas sebagai bentuk cerminan agar dapat segera ditindak lanjuti. 

Saat ini ada masalah yang merupakan gabungan antara kesehatan dan budaya yang jika diusik akan berdampak pada penurunan nilai kearifan lokal mengingat Indonesia merupakan negara multikultural. Namun disisi lain jika tidak diatasi, maka akan berisiko kematian. Masalah tersebut adalah ritual pengasingan seorang wanita yang tengah hamil 9 bulan pada suku Nuaulu, Maluku Tengah. Masyarakat disana beranggapan bahwa wanita yang usia kehamilannya menginjak 9 bulan, maka dalam diri wanita tersebut banyak dikelilingi oleh roh-roh jahat yang dapat membahayakan ibu, anak yang dikandungnya maupun masyarakat sekitar. Namun, yang paling memprihatinkan adalah dalam proses persalinan, hanya dilakukan oleh mama biang (dukun beranak)  dengan peralatan yang masih sederhana. Berdasarkan data dari jurnal riset kesehatan tahun 2016 kematian akibat persalinan ada sekitar 228 per 100.000 kelahiran di Provinsi Maluku pada tahun 2012, sedangkan angka kematian bayi mencapai 59 (Dinas Kesehatan Maluku tengah, 2008). Ini merupakan masalah yang sangat riskan terkait dengan permasalahan kesehatan ibu dan anak di suku Nuaulu. Kenapa sampai hari ini masalah tersebut masih belum mendapatkan titik terang ? Saya punya dua persepsi kenapa sampai saat ini masalah tersebut belum dapat teratasi. Yang pertama karena Indonesia merupakan negara multikultural, maka jika budaya tersebut dihilangkan maka akan mengurangi jumlah Culture (Budaya) yang ada di indonesia sehingga muncul rasa enggan untuk mengatasi hal tersebut. Persepsi yang kedua adalah sulitnya mobilisasi tenaga kesehatan didaerah tersebut karena kepercayaan dan pengetahuan yang dianut oleh masyarakat setempat masih primitif sehingga belum bisa menerima keberadaan tenaga kesehatan. Untuk itu dalam tulisan ini saya menawarkan sebuah solusi yang merupakan benang merah permasalahan tersebut tanpa mengurangi nilai kearifan lokal. Solusi tersebut adalah memberikan pelatihan khusus mama biang terkait dengan proses persalinan sebagai upaya untuk melindungi ibu dan anak (save mother and child). Jadi, dalam proses persalinan tetap dilakukan oleh mama biang tetapi tetap didampingi oleh tenaga kesehatan. Sehingga peran antara mama biang dan tenaga kesehatan tetap ada dalam proses persalinan tersebut. Tentu program pendampingan tersebut tidak terlepas dari koordinasi antara pemerintah, dinas kesehatan setempat dan kepala suku Nuaulu untuk mewadahi program tersebut. Satu hal yang perlu diingat bahwa dikatakan  suatu pembangunan jika perubahan yang diberikan adalah kearah yang lebih baik dari sebelumnya. Maka dari itu program pendampingan mama biang sebagai save mother and child merupakan salah satu pembangunan SDM dibidang kesehatan pada suku Nuaulu dengan memberdayakan mama biang sebagai perantara persalinan tanpa mengurangi nilai kearifan lokal untuk mewujudkan the gold generation Indonesia 2045 mendatang. 

Satu hal yang pasti yakni Tidak ada yang dapat memastikan masa depan bangsa. Oleh karena itu mari berupaya untuk mengatasi masalah pada suku Nuaulu, Maluku tengah. Jangan sampai pemimpin yang dapat memajukan Indonesia kedepan  terlahir dari tanah suku Nuaulu , Maluku tengah. Siapa yang sangka !!!



Pesan Buat Kalian Semua :
"Jangan Lupa Untuk Terus Berkarya,
Semua Tentu Berawal dari Mimpi, maka dari itu Bermimpilah,, Karena Mimpi Itu Gratis !!! Tapi Jangan Lupa, Wujudkanlah.. Karena Bentuk Penghargaan Tertinggi Terhadap Diri Sendiri Adalah Eksistensi Diri".

La Ode Abdul Haris Hijriansyah
Fisioterapi Unhas
Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI dan Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri 

Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang Penelitian Eksakta

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA BIDANG PENELITIAN EKSAKTA (PKM-PE) PENDANAAN DIKTI TAHUN 2018 Combination Of Noni Fruit Extract (Mori...